efek terlebih dahulu (non-HMETD), jika harga saham perseroan naik. Harga non-preemptive
rights issue (NPRI) tersebut ditetapkan mminimal Rp 186. Sementara itu, hingga menutupan
perdagangan pekan lalu saham ENRG naik Rp 1 (0,73%) pada harga Rp 138.
Kalau posisi sekarang masih jauh dari harga minimal. Jika harga ENRG rebound, pihaknya
segera bernegoisasi denan calon pembeli saham perseroan. Dihaapkan aksi korporasi
tersebut terlaksana tahun ini. Sebab, kinerja perseroan diyakini membaik, meskipun harga
minyak belakangan ini turun. Saat ini, kontribusi penjualan minyak terhadap total pendapatan
energi mega sebesar20%. Sisanya berasal dari penjualan gas. (Investor/fn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar